Ketogenic Diet
Ketogenic-Diet.jpg

Menurunkan berat badan seolah menjadi persoalan yang tak ada habisnya. Selalu saja ada metode diet ataupun jenis olahraga baru yang menarik untuk dicoba. Seperti beberapa waktu belakangan, nama diet ketogenic mungkin mulai familiar di telinga kamu dan semakin populer. Pasalnya di saat orang-orang ‘menderita’ karena menu diet yang dianggap ‘tidak enak’, terasa hambar, atau bahkan menyiksa, diet ketogenic justru menawarkan sesuatu yang unik: diet sembari mengonsumsi makanan berlemak dan tetap lezat!

                Diet ketogenic  diperkenalkan pertama kali oleh Gianfranco Cappello, seorang profesor dari Universitas Sapienza di Italia. Dalam penelitiannya, sebanyak lebih dari 19.000 peserta diet keto mengalami penurunan berat badan yang cepat dengan efek samping yang minimal. Diet ketogenic, atau disebut juga keto,  juga dikenal sebagai diet low carb high fat atau LCHF. Hal ini dikarenakan peserta diet keto mengonsumsi sangat sedikit karbohidrat (termasuk gula), maksimal hanya 20 gram saja.

                Sangat sedikitnya asupan karbohidrat akan membuat tubuh berada dalam kondisi ketosis, yaitu saat tubuh tidak lagi menggunakan glukosa untuk menghasilkan energi, melainkan menggunakan keton. Keton dihasilkan tubuh dari pembakaran lemak ketika tubuh tidak lagi mengonsumsi karbohidrat atau gula. Sebagai gantinya  tubuh akan membakar lemak tubuh dan menggunakannya sebagai energi. Itu sebabnya, penganut diet keto justru diperbolehkan mengonsumsi daging, keju, seafood, atau apapun selama itu tidak mengandung karbohidrat dan gula yang tinggi. Menariknya lagi, hasil dari diet keto relatif cepat dalam menurunkan berat badan.

                Kendati demikian, diet keto disinyalir tidak baik jika diterapkan dalam waktu yang terlalu panjang dan tidak disarankan jika penurunan berat badan terjadi terlalu drastis dalam waktu singkat. Namun tidak ada patokan khusus, seberapa lama seseorang boleh melakukan keto, semua kembali pada kemampuan tubuh setiap orang. Maka, ada baiknya berkonsultasi dengan nutrisionis dulu sebelum melakukan keto ya, Honey!